Senin, 13 Desember 2010

Bahagia Dengan Ketidak tahuan

Posted by ayub 07.27, under | No comments

oleh Ayub El-marhoum pada 05 Oktober 2010 jam 12:18

Inilah asyiknya hidup. Ketika kau baru bangun tidur dan bentangan misteri tersaji di hadapmu. Menunggumu untuk menyibaknya, mengalaminya.
Mau tidak mau, kamu harus menyibaknya. Siap tidak siap kamu harus mengalaminya. Dunia yang dinamis ini takkan sudi mengizinkanmu untuk kembali ke kasur, tidur, dan tak mau menghadapinya. Pun jika kamu tetap nekat melakukan itu, lilit lilit realitas akan memaksamu bangun.
Jadi kawan, agar ini menjadi asyik, nikmatilah. Jika kamu pelajar penuntut ilmu misalnya, maka ketika kelopakmu membuka, penasaranlah, bergairahlah, bertanya-tanyalah ilmu baru apa yang menantimu untuk kamu lahap. Jika demikian, kamu akan mekar seumpama kembang api yang meledak, menghamburkan kemilau indah di gelap misteri hidup ketika satu lagi "rahasia ilmu baru" berhasil kau uangkap, satu lagi tirai berhasil kamu singkap.
Tuhan memang begitu mencintaimu. Salah satu buktinya ia tidak membiarkanmu tahu apa yang akan terjadi. Bayangkan jika kamu sudah tahu akan mendapatkan berkah indah, akhh. . .dimana letak kegembiraannya??. Bukankah salah satu komponen klimaks bahagia adalah surprisingmu ketika tiba-tiba tanpa kamu duga sebuah anugrah menghampirimu??.
Mungkin kamu bertanya-tanya, lalu bagaimana dengan kejadian buruk yang menimpa?, bukankah akan lebih baik jika kita memang sudah tahu, lalu bersiap-siap sebelum ia datang?, hehehe, pertanyaan inilah yang dieksploitasi para pengasong syirik murahan di televisi!..
Inilah bukti bahwa Tuhan sangat mencintai kita, Ia juga menghargai kita sebagai satu-satunya yang Ia anugrahi akal. Memangnya kamu pikir apa fungsi akal?, ia adalah pemberian luar biasa yang memungkinkanmu mengambil pelajaran dari hal-hal buruk yang tlah kamu alami, agar kelak kamu tidak usah mengalaminya lagi, lalu jika kamu memang telah mengetahui akan dapat sial dan mempersiapkan diri, lalu kapan akal itu kamu pergunakan??. Makanya Rasul mewantiwanti kita bahwa jika ingin beruntung lebih baiklah dari kemarin, caranya, Yaa dengan belajr dari hal hal buruk yang menimpamu kemarin hehe.
Lagipula kawan, bayangkan jika kamu memang telah mengetahui akan dapat sial. Kamu pasti akan sangat sibuk membuat antisipasi, belum lagi ketakutan yang menghantuimu sejak matamu terbuka.
Naah, , , jadi, biarlah cuma Mama loreng dan sejenisnya yang merasakan penderitaan itu. Hehe, belum lagi kalo penerawangannya tidak tepat, sudah senang senang karena yakin akan beruntng eh,, tidak jadi kecele deh. Sudah capek cpek buat tindakan antisipatif, sudah tersiksa cemas karena yakin akan sial, elaah tidak ada ternyata, rugikan?

0 komentar:

Posting Komentar